Implementasi Teknologi Robotika
untuk Penanggulangan Bencana
Disusun oleh
Ramadhanti Eka
Wahyudi, Alifah Surya Gamiyanti, Dini Nur Islami,
Nadya Pratama
Putri, Iin Intan Uljanah, Ayu Ningsih, Alfi Rohmatin Chasanah
Pendahuluan
Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh
peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam, antara lain
berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan,
dan tanah longsor. Penanggulangan bencana atau mitigasi merupakan upaya yang
meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang beresiko timbulnya bencana,
kegiatan pencegahan, tanggap darurat, dan rehabilitasi. Tujuan dari
penanggulangan bencana yaitu untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat
dari ancaman bencana, menjamin terselenggaranya penanggulangan bencana secara
terencana, terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh.
Pengenalan dan
pemantauan risiko bencana, perencanaan partisipatif penanggulangan bencana,
pengembangan budaya sadar bencana, identifikasi dan pengenalan terhadap sumber
bahaya atau ancaman bencana merupakan salah satu kegiatan dari mitigasi
bencana. Robot sebagai perangkat bantu manusia, dapat dikembangkan untuk turut
melakukan mitigasi bencana. Robot penanggulangan bencana/mitigasi bencana
bekerja untuk mengurangi resiko terjadinya bencana. Ini di harapkan dapat
memulihkan dan memperbaiki/merehabilitasi suatu wilayah yang terkena bencana
maupun mecegah suatu wilayah yang rawan terjadi bencana. Robot yang diproduksi
dapat mencakup mitigasi yang diperluas serta robot menaggulangi.
Mengapa Robotika?
Robotika adalah ilmu pengetahuan dan teknologi robot, perancangannya, pembuatannya, dan penerapannya. Robotika membutuhkan kerjasama yang erat dari elektronika, mekanik, dan perangkat lunak. Secara umum robot dirancang dan dikendalikan oleh komputer atau peralatan sejenisnya. Gerakan dari robot dikendalikan melalui suatu pengendali dengan pengawasan dari komputer yang menjalankan sendiri jenis program tertentu. Tujuannya adalah untuk memperoleh suatu peralatan yang dapat melakukan banyak pekerjaan yang berbeda. Tujuannya adalah untuk memperoleh suatu peralatan yang dapat melakukan banyak
pekerjaan yang berbeda. Oleh karena itu, robot
dirancang supaya mampu melaksanakan pekerjaan apa saja yang dapat diprogram
dengan hanya mengubah program. Robotika adalah disiplin yang meliputi:
- Perancangan,
manufaktur, pengendalian, dan pemrograman robot
- Penggunaan
robot untuk memecahkan masalah
- Pelajaran
tantang proses pengendalian, sensor, dan algoritma yang digunakan dalam manusia, binatang, dan mesin-mesin
- Penerapan
proses pengendalian dan algoritma tersebut pada perencanaan robot
Robot dapat
digunakan dalam lingkungan manufaktur, bawah air, dan eksplorasi ruang angkasa,
untuk membantu ketidakmampuan atau bahkan untuk hiburan. Dalam kapasitas
tertentu dapat sangat berguna, tetapi harus diprogram dan dikendalikan.
Perancangan robot yang efektif bergantung pada ide dan teknik yang dikembangkan
dalam semua disiplin-disiplin yang telah disebutkan.
Manfaat Teknologi Robotika
Teknologi
robotika dirancang agar dapat memperoleh suatu peralatan yang dapat melakukan
banyak pekerjaan yang berbeda. Manfaat secara umum dari teknologi robotika
adalah menggantikan kinerja manusia yang membutuhkan ketelitian yang tinggi dan
mengurangi bahkan menghilangkan resiko kecelakaan yang cukup tinggi. Secara
khusus, teknologi robotika mempunyai manfaat untuk:
-
Meningkatkan produksi melalui otomasi
di industri
-
Menciptakan tenaga kerja yang
berkinerja tinggi dan dapat bekerja 24 jam
-
Menjalankan pekerjaan yang memerlukan
ketelitian tinggi
-
Menggantikan manusia dalam pekerjaan
yang bersifat selalu berulang-ulang
Robotika secara
luas didefinisikan untuk mengartikan kecerdasan dan hubungan persepsi
interaktif menjadi tindakan melaluI pengertian atau kesadaran dan perencanaan.
Dengan definisi umum ini maka dimasukkan teknologi-teknologi berikut ini:
- Kinematika,
dinamika, pengendalian dan simulasi robot;
- Pensensoran dan
persepsi;
- Teori
pengendalian sistem dan penerapan yang berhubungan dengan pemodelan sistem
robot;
- Mobilitas dan
navigasi robot;
- Robotika yang
berhubungan dengan komponen perangkat keras dan lunak sistem, arsitektur dan
sistem;
- Interface
antara manusia dengan mesin yang berhubungan dengan robotika
Arsitektur Teknologi Robotika
Membedakan
kemampuan antara manusia, robot, dan peralatan lainnya dapat diilustrasikan
kondisi ruang kemampuan antara mereka. Tiga kemampuan dasar yang membedakan
mereka, yaitu tingkat kemampuan intelektual, tingkat kemampuan fungsional dan
tingkat kemampuan fisik. Kemampuan intelektual dalam ilustrasi ini adalah
kemampuan merasa, mengerti, mengingat, dan lain-lain. Kemampuan fisik adalah
kemampuan mengangkat (gaya), kecepatan, bekerja terus-menerus tanpa henti,
keuletan, kestabilan, dan lain-lain. Kemampuan fungsional adalah kemampuan
berpindah dalam ruang kerja, maneuver, melakukan pekerjaan yang berfungsi
banyak, dan lain-lain.
Manusia
mempunyai kemampuan intelektual dan fungsional yang paling tinggi dibandingkan
dengan peralatan lainnya dan robot. Sedangkan mesin pengangkat hanya mempunyai
kemampuan fisik yang besar namun tidak mempunyai kemampuan intelektual dan
fungsional. Selanjutnya komputer hanya mempunyai kemampuan intelektual dan
fisik yang terbatas dan tidak mempunyai fungsional sama sekali. Di sisi lain,
robot mempunyai tiga kemampuan yaitu intelektual, fungsional, dan fisik. Tetapi
jika dibandingkan dengan manusia, robot mempunyai kemampuan lebih baik dari
manusia.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWPhspASw1IKV2Ld1kI7zG4_5C4Po5X_OUJhAS2v6l4AMB3nbyvKP7Srgk1-jWNztmH0-F2TUkBkM7qhSJwRUfjO0fIPJ66mmHpJCHksBBnN1USNIwNEM1vT2ldwGIyDtV8WtHy6Kg-ioJ/s400/1.png)
Gambar
di atas menjelaskan bahwa mikrokontroler standar seperti AVR, Basic Stamp, dan
Basic Atom dapat digunakan untuk membuat robot dengan kemampuan luar biasa.
Semua input yang diterima oleh sensor akan diolah oleh mikrokontroler. Melalui
program yang telah dibuat, mikrokontroler akan melakukan aksi ke actuator
seperti lengan robot atau roda dan kaki robot. Teknologi wireless yang
digunakan di atas agar robot dapat mentransmisikan data atau menerima perintah
secara jarak jauh. Sedangkan PC/Laptop digunakan untuk program utama serta
melakukan proses
komputasi data image kecepatan tinggi yang tidak mampu dilakukan oleh
mikrokontroler standar. Untuk memberikan catu daya pada robot dapat digunakan
baterai, aki atau solar cell.
Implementasi Teknologi Robotika untuk
Penanggulangan Bencana
Teknologi
robotika dapat diimplementasikan dalam berbagai sektor untuk membantu manusia,
termasuk dalam penanggulangan bencana. Teknologi Robotika dibangun sebagai
pendukung proses penanggulangan bencana ini dibuat dengan tujuan utama untuk
mengatasi permasalahan yang sering terjadi pada peristwa penanggulangan bencana
alam.
Banyak penolong menyatakan bahwa mereka
dapat menyelamatkan korban jika posisinya telah diketahui. Seringkali,
pencarian berada di luar kemampuan
manusia, sehingga dibutuhkan sistem pembantu untuk melakukan operasi ini.
Tadokoro (2009) menyimpulkan bahwa tujuan dari robot dalam aplikasi SAR :
1. Membantu
operasi SAR yang sulit dilakukan oleh manusia.
2. Mengurangi
resiko dari kerusakan sekunder.
3. Meningkatkan
kecepatan operasi supaya tingkat keselamatan korban naik.
Robot pada sektor penanggulangan bencana bertugas untuk
membantu tim SAR (Search dan Rescue)
pada daerah bencana yang kondisinya tidak tentu, kemudian mendeteksi
kemungkinan adanya korban kemudian memberitahukan pada tim SAR untuk
mengevakuasi korban.
Underwater Robot adalah robot yang beroperasi di dalam
air. Terbagi menjadi dua jenis menurut pengoperasiannya yaitu Autonomous Underwater Vehicle (AUV) dan Remotely Operated underwater Vehicle (ROV).
Remotely
Operated underwater Vehicle (ROV)
adalah robot kelautan yang berkemampuan untuk mengamati benda-benda yang ada
dalam laut. ROV dikendalikan langsung oleh manusia melalui remote control dari
permukaan air.
Sistem ROV terdiri atas vehicle (atau sering disebut ROV
itu sendiri), yang terhubung oleh kabel umbilical ke ruangan kontrol dan
operator di atas permukaan air (bisa di kapal, rig atau barge). Yang paling
juga adalah sistem kendali, sistem peluncuran dan sistem suplai tenaga listrik
maupun hidrolik. Melalui kabel umbilical, tenaga listrik dan hidrolik, juga
perintah-perintah, atau sinyal-sinyal kontrol, disampaikan dari ruang kontrol
ke ROV, secara dua arah. ROV dilengkapi dengan peralatan atau sensor tertentu
seperti kamera video, transponder, kompas, odometer, bathy (data kedalaman) dan
lain-lain tergantung dari keperluan dan tujuan surveinya.
Autonomous
Underwater Vehicle (AUV) adalah jenis
robot bawah air yang bersifat autonomous, AUV dapat bergerak dan melakukan
kegiatan sendiri sesuai program yang ditanamkan didalam chipnya. hal ini
ditunjang dengan sensor-sensor yang disertakan pada robot tersebut.
Studi Kasus
ROV adalah
robot dengan kemampuan mengamati benda di lautan dan dikendalikan dengan remote
control secara langsung dari atas permukaan air. Alat ini berwarna kuning ini
memiliki panjang 50 cm dengan berat 5 kg dan memiliki kamera kecil di setiap
sisi. ROV tersambung ke remote control dengan seutas kabel. Keistimewaan alat ini
yaitu memiliki fungsi yang memberikan kemudahan kepada manusia untuk tidak perlu masuk dan menyelam ke lautan dalam
mengamati berbagai sumber daya yang dilautan. Dengan ROV seorang peneliti hanya
perlu melihat data-data yang terekam oleh ROV yang dimasukan ke laut didalam
sebuah monitor.
Dalam pencarian
pesawat Air Asia QZ8510 dan pesawat Adam Air robot seperti ini sering
digunakan, saat diturunkan ROV mengeluarkan sonar untuk mendeteksi keberadaan
benda disekitarnya. Jangkauan mencapai radius 60 m. Bila sonar mendeteksi
adanya benda padat tertentu, alat tersebut akan mengeluarkan bunyi yang
berbeda-beda tergantung material benda. ROV ini juga digunakan untuk mengangkat
black box Adam Air diperairan Majene Sulbar dari kedalaman laut 2.000 meter.
ROV yang digunakan untuk mengangkat Adam Air saat itu adalah jenis ROV Remora
yang bisa menjelajah hingga kedalamn 6.000 meter.
Yang akan
membawa ROV dalam SAR AirAsia adalah tim survey yang beranggotakan ikatan
Surveyor indonesia dan asosiasi kontraktor survey laut indonesia membawa
sejumlah peralatn canggih yang bisa digunakan untuk pemetaan bawah laut. Selain
pesawat Adam Air ROV juga digunakan untuk mendeteksi keberadaan badan pesawat
Air Asia QZ8501, ROV ini digunakan untuk mengambil gambar dalam kedalaman laut
30 meter. ROV yang digunakan dengan panjang 50 cm dengan bobot 50 cm.
Kesimpulan
Teknologi
robotika sangat berpengaruh besar untuk mendukung pekerjaan dari berbagai
sektor, apalagi perkembangan teknologi robotika yang saat ini sudah mengalami
kemajuan yang sangat canggih. Bahkan teknologi robotika saat ini dapat
menggantikan kinerja manusia yang membutuhkan ketelitian yang tinggi dan
mengurangi bahkan menghilangkan resiko kecelakaan yang cukup tinggi.
Salah satu teknologi robotika dalam
kasus ini adalah Underwater Robot yang
Terbagi menjadi dua jenis
menurut pengoperasiannya yaitu Autonomous
Underwater Vehicle (AUV) dan Remotely
Operated underwater Vehicle (ROV).
Autonomous
Underwater Vehicle (AUV) adalah jenis
robot bawah air yang bersifat autonomous, AUV dapat bergerak dan melakukan
kegiatan sendiri sesuai program yang ditanamkan didalam chipnya. Sedangkan ROV
dikendalikan langsung oleh
manusia melalui remote control dari permukaan air. Implementasi AUV dan
ROV sering digunakan untuk membantu dalam sector penanggulangan bencana tim
SAR.
Daftar Pustaka
P. Siregar, Hotman, 2012, Mekanika Robot Berkaki, Yogyakarta: Graha Ilmu, Cetakan pertama,
238 halaman.